Meski sudah banyak yang melapor kepihak kepolisian, namun masih banyak juga yang masih menjadi korban.
Contoh Modus Penipuan Digital yang Umum:
1. Penipuan Undian atau Hadiah : Anda diberitahu bahwa Anda telah memenangkan hadiah besar, tetapi harus membayar biaya administrasi terlebih dahulu.
2. Penipuan Phishing: Anda menerima email atau pesan yang mengatasnamakan institusi terpercaya (bank, perusahaan, atau pemerintah) yang meminta Anda untuk mengklik link dan memasukkan informasi pribadi Anda.
3. Penipuan Investasi: Anda ditawarkan investasi dengan keuntungan yang sangat tinggi dalam waktu singkat, tetapi uang Anda justru hilang.
4. Penipuan Online Shop: Anda membeli produk secara online, tetapi produk tidak pernah sampai atau kualitasnya jauh dari yang dijanjikan.
5. Penipuan Lowongan Kerja: Anda ditawarkan pekerjaan dengan gaji yang sangat tinggi, tetapi Anda diminta untuk membayar biaya pendaftaran atau pelatihan terlebih dahulu.
6. Menawarkan Loker Freelance: Pelaku penipuan online biasanya berawal berkedok akan menawarkan pekerjaan freelance yang mengatas namakan dari platform pekerjaan.
7. Menggunakan Nomor WhatsApp luar: Pelaku penipuan online biasanya akan menggunakan nomor whatsapp luar dan bukan menggunakan nomor indonesia. Karena jika penipu itu menggunakan nomor indonesia maka akan mudah dilacak dan ditemukan.
8. Bergabung Grup Telegram: Penipuan online apapun, biasanya sudah mempunyai grup di telegram untuk mempermudahkan cara kerja penipuan.
9. Meminta transfer sejumlah uang: Penipuan online akan meminta korban untuk mentranfer sejumlah uang ataupun deposit. Dengan iming- iming akan mendapatkan imbalan komisi yang lebih besar lagi.
Ada beberapa ciri umum yang dapat membantu Anda mengenali upaya penipuan digital seperti berikut ini:
1. Tawaran yang Menggiurkan
Jika sebuah penawaran terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah penipuan. Misalnya, hadiah besar tanpa syarat, investasi dengan keuntungan yang sangat tinggi dalam waktu singkat, atau pekerjaan dengan gaji yang tidak masuk akal.
2. Desakan Bertindak Cepat
Penipu seringkali menciptakan rasa urgensi agar Anda segera mengambil tindakan tanpa berpikir panjang. Mereka mungkin mengatakan bahwa penawaran terbatas atau ada batas waktu yang sangat singkat.
3. Meminta Informasi Pribadi
Situs web atau email yang mencurigakan seringkali meminta Anda untuk memberikan informasi pribadi yang sensitif, seperti nomor kartu kredit, nomor rekening bank, kata sandi, atau tanggal lahir. Jangan pernah memberikan informasi ini kepada pihak yang tidak Anda kenal atau percayai.
4. Link atau File yang Mencurigakan
Hati-hati dengan link atau file yang dikirimkan melalui email, pesan teks, atau media sosial. Jangan klik link atau membuka file dari pengirim yang tidak dikenal, karena bisa mengandung virus atau malware.
5. Tekanan untuk Membayar di Muka
Penipu seringkali meminta Anda untuk membayar di muka sebelum Anda menerima barang atau jasa. Jika Anda diminta untuk membayar dengan cara yang tidak umum atau melalui metode pembayaran yang tidak aman, sebaiknya hindari.
Cara Mencegah Penipuan Online
1.Verifikasi Informasi: Selalu periksa informasi dari berbagai sumber sebelum mengambil tindakan.
2. Hati-hati dengan Link: Jangan klik link yang mencurigakan, terutama jika berasal dari pengirim yang tidak dikenal.
3. Lindungi Data Pribadi: Jangan mudah memberikan informasi pribadi kepada orang yang tidak Anda kenal.
4. Gunakan Antivirus dan Firewall: Lindungi perangkat Anda dengan antivirus dan firewall yang terpercaya.
5. Aktifkan Verifikasi Dua Faktor: Gunakan verifikasi dua faktor untuk akun-akun penting Anda.
Perlu diingat jangan mudah percaya dengan orang yang belum dikenal dan menawarkan pekerjaan yang menggiurkan. Ingatlah, jika sesuatu terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah Penipuan Online.