Tradisi Peraq Api Prosesi Pemberian Nama pada Bayi di Lombok

Peraq Api Prosesi Pemberian Nama pada Bayi di Lombok

Tradisi kebudayaan kearifan lokal di Indonesia sangatlah beragam. Seperti halnya, tradisi Peraq Api yang merupakan tradisi yang sudah lama dijalankan dan hingga saat ini masih dilaksanakan di lapisan masyarakat di Lombok.


Apa Itu Peraq Api


Diketahui tradisi Peraq Api merupakan salah satu keunikan tersendiri bagi masyarakat Sasak. Tradisi ini merupakan salah satu upacara tradisional dalam masyarakat Sasak yang sudah dilaksanakan secara turun temurun. 


Tradisi ini masih dijalankan oleh masyarakat Bale Montong Satu Desa Kawo Kecamatan Pujut Lombok Tengah. Tradisi Peraq Api ini merupakan upacara pemberian nama bagi bayi yang sudah berumur 7 hari atau bayi yang sudah terlepas tali pusar baru bisa diadakan upacara Peraq Api. 


Terlepasnya tali pusar menandakan bahwa bayi tersebut siap untuk diberikan nama dengan mengadakan upacara Peraq Api. Dengan mengadakan upacara Peraq Api, nama yang diberikan bisa mendatangkan keuntungan dan berkah serta terhindar dari berbagai penyakit bagi si anak. 


Menurut masyarakat Sasak tradisi Peraq api mempunyai makna dan arti tersendiri bagi pendukungnya. Dalam upacara tersebut dipimpin oleh Belian nganak (dukun beranak).


Apa Itu Tradisi


Tradisi merupakan nama lain dari kebudayaan. Tradisi dilakukan secara turun- temurun dari kelompok masyarakat tertentu yang berdasarkan pada nilai sosial budaya masyarakat yang bersangkutan.


Tradisi memperlihatkan bagaimana anggota masyarakat bertingkah laku, baik dalam kehidupan yang bersifat duniawi maupun hal-hal yang bersifat gaib atau keagamaan.


Tradisi merupakan kegiatan pewarisan serangkaian kebiasaan dan nilai-nilai dari satu generasi kepada generasi berikutnya. 


Nilai-nilai yang diwariskan biasanya adalah nilai dan norma dalam masyarakat pendukungnya dari generasi tua ke generasi yang lebih muda seperti halnya upacara peraq api yang masih dianggap baik guna memperkuat solidaritas masyarakat.


Solidaritas masyarakat dalam bentuk kegiatan pola perilaku sosial dalam suatu masyarakat, di satu sisi menarik untuk diamati karena di dalamnya amat sarat dengan simbol kosmogoni masyarakat pendukungnya. 


Sementara di sisi lain, ia menjadi menarik karena di dalamnya terkandung pikiran serta gagasan kemanusiaan yang disampaikan secara khas dan unik.


Previous Post Next Post