Api merupakan reaksi kimia yang melibatkan bahan bakar, panas, dan oksigen. Bahan bakar adalah zat yang dapat terbakar, seperti benda kayu, kertas, ataupun bensin. Panas adalah energi yang diperlukan untuk memulai reaksi dan oksigen adalah gas yang diperlukan untuk reaksi berlangsung.
Api tidak dapat menyala di ruang hampa udara karena tidak ada oksigen. Oksigen adalah komponen penting dalam reaksi pembakaran. Tanpa oksigen, reaksi pembakaran tidak dapat terjadi.
Namun diketahui di luar angkasa tidak ada oksigen, mengapa api di Matahari bisa menyala? Padahal tidak ada oksigen dan hampa udara, mestinya membuat api tidak bisa berkobar. Nah pertanyaan itu sering kita dengar bukan?
Oleh karena itu dalam artikel ini akan membahas mengapa matahari bisa menyala meski diruangan hampa udara dan tidak ada oksigen.
Perlu diketahui melansir dari berbagai sumber, di ruang angkasa sebenarnya terdapat oksigen molekuler, meski jumlahnya tidak banyak. Oksigen molekuler adalah molekul diatomik yang terdiri dari dua atom oksigen yang disatukan oleh ikatan kovalen. Oksigen molekuler sangat penting bagi kehidupan, karena digunakan untuk respirasi oleh banyak organisme. Ini juga penting untuk pembakaran bahan bakar fosil.
Peneliti sendiri mengumumkan telah menemukan oksigen dalam bentuk molekuler di beberapa tempat, termasuk di Nebula Orion dan awan Rho Ophiuchi, serta galaksi bernama Markarian 231.
Oksigen sendiri adalah gas yang diperlukan untuk reaksi pembakaran berlangsung. Oksigen akan bereaksi dengan bahan bakar untuk menghasilkan panas, cahaya dan Oksigen adalah gas yang sangat reaktif. Ia akan bereaksi dengan banyak zat, termasuk bahan bakar. Reaksi ini menghasilkan panas dan cahaya.
Untuk menghasilkan api, diperlukan oksigen atmosfer. Tanpa adanya ini, api tidak bisa menyala, dan agar api bisa bertahan diperlukan volume atmosfer sekitar 16 persen O2 (oksigen molekuler).
Diketahui menurut study matahari sendiri mengandung 91 persen hidrogen dan 8,9 persen helium berdasarkan atomnya, serta sekitar 70,6 persen hidrogen dan 27,4 persen helium berdasarkan massanya,
Menurut NASA, massa Matahari yang sangat besar disatukan oleh gaya tarik gravitasi, menghasilkan tekanan dan suhu yang sangat besar di intinya.
Pada intinya, suhunya mencapai 15 juta derajat Celcius, ini cukup untuk mempertahankan fusi termonuklir. Ini adalah proses di mana atom-atom bergabung membentuk atom yang lebih besar dan dalam proses tersebut melepaskan energi dalam jumlah yang sangat besar. Di inti Matahari, atom hidrogen berfusi membentuk helium.
Inilah yang menghasilkan panas dan cahaya Matahari. Namun, jika Matahari tidak terbakar dan ruang angkasa adalah ruang hampa, bagi sebagian orang ini mungkin bukan merupakan jawaban mengapa matahari bisa menyala diluar angkasa.
Apakah Matahari Terbakar di Luar Angkasa Hampa Udara dan yang perlu diketahui, panas yang kita rasakan di Bumi bukanlah energi panas langsung dari Matahari, melainkan hasil radiasi Matahari yang dipancarkan dan berinteraksi dengan partikel di Bumi.